Jumat, 23 September 2011

puisi


Yang Berkuasa

Berjalan ku tak tentu arah
Di hatiku berkemelut resah
Kulihat bunga mawar terindah
Yang tumbuh dari genangan darah
Darah dari mimpi-mimpi
Darah dari isak tangis
Para pejuang revolusi
Para pemuda negeri ini
Yang berkuasa hanya melihat
Yang berkuasa hanya terbata
Yang berkuasa hanya terdiam
Yang berkuasa ternyata hanya tertawa
Tertegun hatiku tersentak
Amarah menyala serentak
Melihat tubuh tergeletak
Diam dingin tak berdetak
Kecewa merayap di dada
Mengutuk ku pada mereka
Yang duduk terdiam disana
Menganggap dirinya Tuhan
Yang berkuasa tidak mendengar
Yang berkuasa tidak berkata
Yang berkuasa tidak bertindak
Yang berkuasa ternyata tak berkuasa
Perjuangan kami dari hati
Kami berjuang sampai nanti
Perjuangan kami tiada henti
Kami berjuang sampai akhir
Perjuangan kami kan abadi
Kami berjuang sampai mati
Yang berkuasa hanya mengelak
Yang berkuasa hanya membantah
Yang berkuasa hanya berdusta
Yang berkuasa ternyata harta semata

Read more: http://www.gudangpuisi.com/2011/09/yang-berkuasa.html#ixzz1Yl1HeCHv